Misteri Kematian Adik Naya, Polres Bangkep Lakukan Autopsi Forensik Usai Ekshumasi
- calendar_month Jum, 13 Jun 2025
- visibility 877
- comment 0 komentar

Autopsi Forensik Usai Ekshumasi (Sumber Foto: Humas Polres Bangkep)
BANGGAI LAUT, tatandai.id — Upaya pengungkapan kasus kematian Hijrah Adriani alias Naya (5), anak perempuan asal Banggai Kepulauan yang ditemukan meninggal secara misterius pada awal Februari 2025, kembali dilanjutkan oleh pihak kepolisian.
Jumat (13/6/2025), Polres Banggai Kepulauan melakukan proses ekshumasi atau pembongkaran makam untuk melaksanakan autopsi forensik pertama terhadap jenazah Naya, guna mengungkap penyebab pasti kematiannya.
Konferensi pers digelar usai proses ekshumasi di lokasi pemakaman, dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Bangkep, AKP Makmur, S.H., didampingi pihak Dinas BKD serta dokter forensik Dr. Asrawati Azis, Sp.FM.
“Autopsi ini merupakan bagian dari penyelidikan lanjutan atas laporan kehilangan anak yang masuk pada 4 Februari 2025. Saat ditemukan, jenazah sudah membusuk sehingga tidak memungkinkan dilakukan pemeriksaan mendalam. Karena itu, kami laksanakan ekshumasi hari ini untuk mendapatkan petunjuk forensik yang lebih akurat,” ujar AKP Makmur.
Naya dilaporkan hilang pada Sabtu, 1 Februari 2025 dan ditemukan empat hari kemudian dalam keadaan tak bernyawa. Sejak saat itu, berbagai spekulasi dan pertanyaan bermunculan di masyarakat terkait penyebab kematiannya.
Dokter Forensik Dr. Asrawati menyampaikan bahwa proses autopsi dilakukan dengan metode standar medis forensik, termasuk pengambilan sampel tulang dan jaringan tubuh untuk diperiksa di Laboratorium Forensik.
“Kami sudah mengambil sampel penting dari jenazah. Saat ini, proses analisis sedang berjalan di laboratorium. Kami berharap hasilnya nanti dapat menjawab apakah kematian korban disebabkan oleh kekerasan, kelainan medis, atau faktor lainnya,” jelasnya.
Hingga saat ini, belum ada kesimpulan resmi yang dikeluarkan. Polres Bangkep menegaskan bahwa mereka akan bersikap transparan dan profesional dalam menindaklanjuti hasil autopsi yang sedang menunggu hasil laboratorium.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak menyebarkan asumsi atau opini tanpa dasar. Proses ini dijalankan berdasarkan hukum dan keilmuan, bukan spekulasi. Kami serius menangani kasus ini,” tegas Kasat Reskrim.
Kasus kematian Adik Naya telah menimbulkan gelombang empati sekaligus dorongan kuat dari masyarakat agar kebenaran diungkap sejelas-jelasnya. Momen ekshumasi ini diharapkan menjadi titik terang dari proses panjang pencarian keadilan bagi korban.
Satu hal yang menjadi catatan penting, ketika kematian seorang anak kecil menyisakan tanda tanya selama berbulan-bulan, maka hal itu bukan sekadar perkara hukum, melainkan panggilan moral. Keadilan bukan hanya untuk keluarga, tapi untuk kemanusiaan.
- Penulis: Tatandak.id
- Editor: Tatandak.id
Saat ini belum ada komentar