Bahaya Judi Online dan Langkah Pencegahannya: Edukasi untuk Masyarakat
- calendar_month Sel, 3 Jun 2025
- visibility 791
- comment 0 komentar

Brigpol Rahmat Tontoli, S.H., anggota Kepolisian Polres Bangkep, Penyidik berpengalaman selama 8 tahun
Oleh: Brigpol Rahmat Tontoli, S.H.
Anggota Kepolisian Polres Bangkep, Penyidik berpengalaman selama 8 tahun.
Tahukah Anda bahwa jutaan orang di Indonesia terjebak dalam pusaran judi online, kehilangan tabungan, pekerjaan, bahkan keluarga, hanya dalam hitungan bulan? Di era teknologi yang kian canggih, akses mudah ke internet telah membuka pintu bagi perjudian daring, menggoda banyak orang dengan janji keuntungan cepat. Namun, di balik itu, bahaya besar mengintai. Saya, Rahmat Tontoli, seorang anggota kepolisian, ingin mengajak Anda memahami dampak buruk taruhan online, langkah pencegahannya, aturan hukum yang berlaku, dan peran keluarga dalam melindungi orang-orang tersayang dari ancaman ini.
Perjudian virtual tidak hanya menguras dompet, tetapi juga merusak kesehatan mental. Kecanduan judi online dapat mengganggu fungsi kognitif otak, membuat seseorang sulit mengendalikan emosi. Akibatnya, kecemasan, kemarahan tak terkendali, hingga depresi berat sering dialami. Seorang remaja misalnya, mengaku kehilangan motivasi belajar dan terisolasi dari teman-temannya karena terobsesi mengejar kemenangan di situs taruhan.
Dari sisi fisik, pecandu judi daring kerap mengabaikan gaya hidup sehat. Mereka duduk berjam-jam di depan layar, lupa makan teratur, dan jarang bergerak. Ini meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hingga gangguan jantung akibat stres dan kurang aktivitas. Secara finansial, kerugian bisa sangat menghancurkan. Bayangkan seorang ayah kehilangan Rp50 juta dari tabungan keluarga, berujung pada utang dan konflik rumah tangga. Stres berkepanjangan ini hanya memperburuk kondisi secara keseluruhan.
Untuk menangkal bahaya ini, berikut langkah praktis yang bisa diterapkan:
- Edukasi Diri: Pelajari risiko perjudian daring, seperti kecanduan dan dampaknya pada kehidupan. Kesadaran adalah pertahanan pertama.
- Manfaatkan Teknologi: Gunakan fitur pemblokiran, seperti “SafeSearch” pada browser atau aplikasi seperti “Net Nanny,” untuk menutup akses ke situs berbahaya.
- Isi Waktu Luang: Alihkan energi ke aktivitas positif seperti berolahraga, membaca, atau mengikuti kursus keterampilan agar godaan taruhan online sirna.
Di Indonesia, segala bentuk perjudian, termasuk daring, dilarang keras. Berdasarkan Pasal 303 Bis Ayat (1) KUHP, pelaku, baik pemain maupun penyedia bisa dipidana penjara hingga 4 tahun atau denda maksimal Rp10 juta. Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) juga menjerat penyebar konten perjudian dengan hukuman lebih berat. Aturan ini mencerminkan tekad pemerintah melindungi kita. Patuhilah hukum demi masa depan yang lebih aman!
Keluarga adalah garda terdepan dalam pencegahan. Kenali tanda-tanda kecanduan, seperti perubahan perilaku, menyendiri, atau terlalu lama menatap gadget. Jika terdeteksi, buka komunikasi dengan penuh empati untuk memahami akar masalah. Ciptakan lingkungan hangat dengan perhatian dan dukungan emosional. Ajak keluarga beraktivitas bersama misalnya, olahraga atau ikut kegiatan komunitas untuk mengalihkan fokus dari perangkap judi daring.
Judi online bukan solusi keuangan atau hiburan sehat, melainkan jebakan yang menghancurkan hidup. Dengan memahami risikonya, menerapkan langkah pencegahan, mematuhi hukum, dan melibatkan keluarga, kita bisa terbebas dari ancaman ini. Sebagai anggota kepolisian, saya mengimbau tingkatkan kewaspadaan, jalani hidup produktif, dan wujudkan masyarakat bebas dari bahaya perjudian daring. Mulai dari Anda, mulai hari ini, bersama kita bangun masa depan yang lebih cerah!
- Penulis: Brigpol Rahmat Tontoli, S.H.
- Editor: Tatandak.id
Saat ini belum ada komentar