Bangkep Terima 14,5 Juta Liter Pertalite & 3,5 Juta Liter Solar Subsidi per Tahun, Publik Tagih Transparansi Distribusi
- calendar_month Sab, 20 Sep 2025
- visibility 216
- comment 0 komentar

Gambar ilustrasi
BANGGAI KEPULAUAN – Kabupaten Banggai Kepulauan ternyata menerima jatah BBM subsidi dalam jumlah yang sangat besar. Data resmi dari Depot Luwuk mencatat, sepanjang tahun Bangkep dialokasikan 14.592.000 liter Pertalitedan 3.492.000 liter Solar melalui 8 SPBU yang tersebar di berbagai kecamatan.
Jika dihitung rata-rata bulanan, Bangkep menerima 1.216.000 liter Pertalite dan 291.000 liter Solar subsidi. Namun fakta di lapangan masih sering terjadi kelangkaan dan antrean panjang, sehingga publik menagih adanya pengawasan serius agar BBM benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak.
Berikut rincian alokasi BBM subsidi per SPBU di Banggai Kepulauan:
-
SPBU Bulagi Selatan (Bonepuso)
✳️ Pertalite: 150.000 liter/bulan
✳️ Solar: 38.000 liter/bulan -
SPBU Kautu (Desa Kautu)
✳️ Pertalite: 146.000 liter/bulan
✳️ Solar: 24.000 liter/bulan -
SPBU Peling Seasa
✳️ Pertalite: 145.000 liter/bulan
✳️ Solar: 23.000 liter/bulan -
SPBU Buko (Labasiano)
✳️ Pertalite: 100.000 liter/bulan
✳️ Solar: 45.000 liter/bulan -
SPBU Tinangkung (Tompudau)
✳️ Pertalite: 330.000 liter/bulan
✳️ Solar: 55.000 liter/bulan -
SPBU Tinangkung Selatan (Mansamat A)
✳️ Pertalite: 70.000 liter/bulan
✳️ Solar: 23.000 liter/bulan -
SPBU Liang (Desa Liang)
✳️ Pertalite: 130.000 liter/bulan
✳️ Solar: 45.000 liter/bulan -
SPBU Totikum (Sobonon)
✳️ Pertalite: 145.000 liter/bulan
✳️ Solar: 38.000 liter/bulan
Total keseluruhan mencapai 1.216.000 liter Pertalite dan 291.000 liter Solar setiap bulan.
Dengan angka sebesar ini, masyarakat menilai tidak ada alasan bagi Bangkep untuk mengalami kelangkaan BBM. Namun kenyataannya, nelayan, petani, hingga masyarakat umum masih sering kesulitan mendapatkan solar maupun pertalite dengan harga resmi.
“Kalau jatahnya sampai jutaan liter, seharusnya nelayan dan petani tidak antre berjam-jam. Pertanyaannya, BBM itu lari ke mana?” ujar Muhammad Saleh Gasin seorang tokoh pemuda di Banggai Kepulauan yang konsisten memperhatikan persoalan pelanggaran dan penyimpangan BBM Subsidi di daerahnya, Jumat (19/9/2025).
Desakan publik kini makin kuat agar Pemda, Pertamina, DPRD, dan aparat kepolisian melakukan pengawasan ketat serta menindak mafia BBM yang kerap bermain di balik kelangkaan.
“Subsidi ini nilainya miliaran rupiah, negara sudah hadir untuk rakyat. Tapi kalau distribusinya bocor, itu sama saja mengkhianati kepercayaan masyarakat,” tegas Saleh Gasin.
- Penulis: Tatandak.id
- Editor: Tatandak.id
Saat ini belum ada komentar