Sekretariat IKMBM Rusak Parah, Pasien Bangkep di Makassar Terabaikan, Pemda Diminta Tanggap
- calendar_month Jum, 20 Jun 2025
- visibility 971
- comment 0 komentar
MAKASSAR, tatandak.id — Kondisi memprihatinkan sekretariat Ikatan Keluarga Mahasiswa Banggai Kepulauan Makassar (IKMBM) mendapat sorotan tajam dari pembina organisasi sekaligus perwakilan pengurus, Aprianto Siduan. Ia menyuarakan keresahan mahasiswa dan pasien asal Bangkep yang selama ini menggantungkan tempat tinggal sementara mereka di sekretariat tersebut.
Lewat sambungan telepon, Jumat (20/06/2025), Aprianto mengungkapkan, sejumlah ruangan di sekretariat IKMBM sudah rusak parah, bahkan ada yang tidak lagi digunakan karena tidak layak huni. “Saat ini hanya ada satu ruangan aktif, itu pun sempit dan tidak nyaman. Ada ruangan yang bocor, pengap, dan berada di lantai dua, sangat tidak layak ditempati, apalagi untuk pasien dan pendampingnya,” tegas Aprianto.
Menurutnya, IKMBM mengalami ketimpangan fasilitas jika dibandingkan dengan organisasi mahasiswa daerah lain yang ada di Makassar. Padahal, IKMBM kerap menjadi tumpuan pertama bagi pasien asal Bangkep yang datang berobat di kota tersebut.
“Animo pasien sangat tinggi. Tapi ruang yang ada tidak cukup. Kami butuh dukungan nyata dari Pemda. Sekretariat ini bukan sekadar tempat tinggal mahasiswa, tapi juga jadi rumah singgah bagi pasien rawat jalan,” lanjut Apri.
Keluhan serupa datang dari salah satu tenaga medis RS Lombia, Dinda, yang turut memperhatikan kondisi pasien. Ia menilai fasilitas yang minim dapat berdampak pada proses pemulihan pasien.
“WC tidak bisa digunakan, tidak ada kasur, dan listrik sering turun karena dayanya kecil. Harusnya hal seperti ini jadi prioritas pemerintah, karena menyangkut kesehatan dan kenyamanan warga Bangkep yang sedang sakit,” ujar Dinda.
Tokoh muda Bangkep, Irwanto Diasah, juga angkat bicara. Ia mendorong pengurus IKMBM untuk segera mendokumentasikan kondisi terkini sekretariat agar bisa dilaporkan resmi ke Pemerintah Daerah.
“Saya minta difoto semua kerusakan dan segera dilaporkan. Ini soal hak dasar warga. Jangan sampai pasien Bangkep yang sedang berjuang untuk sembuh justru mendapat tekanan tambahan karena fasilitas yang tidak memadai,” katanya.
Keluarga besar IKMBM, baik yang ada di Makassar maupun di Banggai Kepulauan, berharap Pemerintah Daerah membuka mata dan memberi perhatian serius terhadap kondisi ini. Bagi mereka, sekretariat bukan sekadar tempat singgah, tapi juga pusat koordinasi dan kegiatan sosial yang berdampak langsung bagi masyarakat Bangkep di perantauan.
“Fasilitas layak akan meningkatkan produktivitas organisasi dan kenyamanan pasien. Kami hanya ingin pemerintah hadir untuk warganya, bahkan ketika mereka sedang jauh dari kampung halaman,” pungkas Aprianto Siduan.
- Penulis: Tatandak.id
- Editor: Tatandak.id
Saat ini belum ada komentar